Analisis "SENJA (THE DUSK)" Karya Sudjana Kerton
Senja atau bisa dibilang (The Dusk) sebuah karya dari Sudjana Kerton, dia adalah seorang tokoh pejuang dan pelukis dari Indonesia. Sudjana Kerton memulai belajar melukis secara otodidak dengan sesekali mengikuti kelas-kelas seni yang diajarkan Joos Pluimenz, Ries Mulder dan Henk de Vos di Kota Bandung, lukisan Kerton menunjukkan era revolusioner Indonesia. Dia adalah seorang seniman dari sebuah generasi yang sadar global, politik aktif, dan sangat terlibat dengan pertanyaan estetika dan formal. Kerton adalah salah satu seniman Indonesia yang paling asli dan kontroversial. Sudjana Kerton tidak menerapkan anatomi bentuk manusia pada umumnya. Kerton hanya mengungkapkan psikologi kehidupan yang dijalaninya. Sudjana Kerton melukiskan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari. Kerton juga melukiskan psikologi masyarakat jelata dan kaum marjinal. Kerton selalu melukiskan gerak tubuh rakyat jelata yang mengekspresikan beban hidup. Sudjana Kerton mengikuti kecenderungan ekspresionisme. Sujana Kerton melukis dengan tema kehidupan sosial, kehidupan masyarakat kebanyakan, dia menampilkan perilaku sehari hari hingga pertunjukkan seni. Karya karya Sujana Kerton sangat khas ke Indonesiaan, dari garis warna dan tema. dia secara bebas ekspresif, karikaturis, surealis. Figur figur yang ditampilkan naif dan lucu namun di dalam garis dan warnanya harmoni. Tarikan garis patah patah di setiap ruangnya menjadikan suatu karakter kuat jiwa Sudjana Kerton. Warna warna primer ditorehkan dalam sapuan sapuan kuas secara spontan hingga ada semacam gelombang dan perspektif tebal tipis yang tak beraturan namun saling berhubungan.
Setelah mengetahui siapa itu Sudjana Kerton kita akan membahas sensasi dan presepsi dari lukisan Sudjana Kerton yang berjudul "Senja (The Dusk)"
Sensasi
Sensasi adalah fenomena yang terjadi akibat proses sensorik yang berkaitan dengan alat-alat indera seperti mata (pengheliatan visual), telinga (pendengaran) hidung (penciuman) Lidah (rasa) Kulit (perabaan).
Pada karya Senja atau The Dusk terdapat sensasi yang dapat kita rasakan dengan alat indera pengheliatan kita yaitu mata, karya diatas kalau kita lihat dengan mata kita terlihat orang tua sebagai petani atau pengembara hewan dengan memakai topi dan membawa tongkat atau kayu yang dikelilingi oleh sekumpulan angsa angsa dan terdapat matahari sore hari yang ingin tenggelam
Persepsi
Persepsi adalah pengalaman sensoris yang bermakna yang dihasilkan setelah otak menggabungkan dan mengorganisasikan ratusan sensasi atau bisa dibilang menafsirkan/menerjemahkan rangsangan dari lingkungan. Berbeda dengan sensasi, persepsi proses memberi makna.
Jika Dilihat dari karya Senja atau The Dusk persepsi yang bisa kita lihat berekspresikan beban hidup seorang rakyat menengah kebawah atau pengembala tersebut terlihat tidak memakai baju, menggunakan celana pendek hitam dan caping gelap, namun terpantul cahaya matahari yang sedang tenggelam sehingga capingnya berwarna kekuningan yang sedang memberi makan kumpulan angsa atau bebek putih yang banyak pada saat senja atau sore hari menjelang matahari terbenam, lukisan ini bertemakan kehidupan sosial dengan suasana tertekan. Pada karya tersebut memakai komposisi warna yang gelap untuk warna dasar dengan warna jingga untuk matahari yang akan tenggelam menandakan senja atau perpindahan dari sore ke malam.
Kesimpulan
Kesimpulan pada karya Sudjana Kerton diatas adalah dengan menggunakan gestur, goresan, teknik, dan warna warna yang kuat dapat mengekspresikan ungkapan psikologi sebuah realita kehidupan rakyat menengah kebawah jarang terekspos yang dapat membuat kita sadar untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita punya pada saat ini dan tidak banyak mengeluh.
Comments
Post a Comment